Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

EPA mengemukakan konsep perundang-undangan tentang konservasi lingkungan hidup di Amerika Serikat. Yang menghasilkan kampanye National Environmental Policy Act pada tahun 1969.

Dilatarbelakangi munculnya pembangunan yang berwawasan lingkungan yang tidak hanya mementingkan aspek ekonomi, namun juga aspek kelestarian lingkungan, dang kemudian konsep dan aturan-aturannya diatur. Mengapa?

AMDAL mempertemukan kepentingan manusia dan lingkungan, yang dapat menimbulkan benturan dan dampak terhadap lingkungan. Bila dampaknya dianggap besar atau kritis, maka kegiatan manusia wajib dikelola dengan studi AMDAL yang merupakan persyaratan pembangunan yang diatur oleh undang-undang.

Tujuan studi AMDAL

  1. Identifikasi kegiatan-kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak yangsignifikan terhadap lingkungan
  2. identifikasi parameter lingkungan yang terkena dampak
  3. evaluasi dampak yang timbul akibat kegiatan pembangunan
  4. penyusunan langkah-langkah preventif terhadap dampak yang akan muncul

Definisi AMDAL

“Kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau
kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.”
(Psl 1 angka 21 UU. No.
23/1997). AMDAL terdiri atas empat dokumen utama, yaitu; 

  1. KA-ANDAL (Kerangka Acuan-ANDAL : Dokumen landasan dan pedoman bagi penyusunan studi.
  2. ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan) : Kajian mendalam tentang dampak suatu kegiatan terhadap lingkungan
  3. RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) : Rekomendasi alternatif rencana dalam rangka pencegahan dampak lingkungan
  4. RPL (rencana Pemantauan Lingkungan) : berisi rencana dan alternatif kegiatan pemantauan dan regulasi lingkungan untuk mengukur efektifitas RKL yang sudah ditetapkan.

Kegunaan Studi AMDAL

AMDAL berfanfaat bagi semua pihak yang mempelajarinya. Pemerintah merencanakan rancangan tata kota menggunakan AMDAL sebagai pedoman. Pengusaha (Pemrakarsa) menggunakan AMDAL sebagai surat perizinan untuk melaksanakan kegiatannya. Masyarakat juga menggunakan dokumen AMDAL untuk mengawasi kegiatan perusahaan/pemrakarsa yang melakukan kegiatannya di daerah warga.

Tahapan Pembuatan Dokumen AMDAL

Analisa AMDAL mencakup seluruh aktivitas yang akan dilakukan dari tahap persiapan hingga rehailitasi lingkungan ketika aktivitas selesai. Sebagai contoh, berikut bagian-bagian perancangan dokumen AMDAL untuk sebuah tambang batubara.

  1. Pra-Konstruksi : survey deposit batubara, negosiasi ganti rugi masyarakat
  2. Konstruksi : tenaga kerja, sarana kerja, pembukaan lahan
  3. Operasi : peralatan, penggalian, penambangan batubara, proses pemurnian, pengangkutan
  4. Pasca Operasi : pengembalian tnah, rehabilitasi lingkungan, PHK

AMDAL mendefinisikan kondisi awal lingkungan sebelum kegiatan dimulai sebagai rona lingkungan awal, yang mencakupi kondisi fisika-kimia, biologi, dan sosial, dan mengklasifikasikannya ke dalam dokumen matriks identifikasi dampak potensial dari kegiatan yang akan dilaksanakan. Saat kegiatan dilaksanakan, perubahan-perubahan dari kondisi rona lingkungan juga didokumentasikan dalam dokumen AMDAL.

Dalam pembuatan dokumen AMDAL, terdapat beberapa metode dan peralatan standar yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisa data. untuk mengumpulkan data fisika-kimia, digunakan berbagai peralatan standar seperti thermometer, gravimetri, pH meter, gravimetri, dan lain-lain. Untuk analisa erosi topografi, digunakan metode pendekatan USLE. Untuk analisa biomassa, digunakan survei kuadran wilayah. yang terakhir, wawancara, konsultasi, survey, dan pengolahan data sipil digunakan untuk menganalisa data sosial.

 

Tentang Green Science dan LCA

 

 

GREEN SCIENCE & TECHNOLOGY

Dalam perkembangan hidup manusia, interaksi manusia dan alam adalah hal yang pasti terjadi. masalahnya adalah, bagaimana kita berinteraksi dengan alam? Pada awalnya, kita hidup dibawah naungan alam. Apa yang kita makan, dimana kita tinggal, semuanya bergantung pada siklus alam. Setelah manusia berhasil menundukkan kekuatan alam, interaksi manusia dengan alam pun berubah.

Dewasa ini, justru alam lah yang dapat berubah akibat kegiatan manusia. kegiatan tambang, migas, dan pembangunan mengubah wajah alam. agar tidak muncul dampak negatif, manusia mempelajari bagaimana kegiatan manusia mempengaruhi alam di zaman ini. Muncullah disiplin ilmu baru, sains alam, atau Green Science.

Green Science bertujuan untuk menjaga kualitas alam dengan memastikan bahwa kegiatan manusia berlandaskan pembangunan berkelanjutan untuk menjaga biodiversitas dan estetika alam. Green Science mengasumsikan bahwa kerusakan alam di abad ke-20 dan ke-21 adalah efek negatif kegiatan manusia, seperti industrialisasi, perang, dan penyakit epidemik. Green Science berorientasi terhadap perawatan kualitas alam dan mengurangi penggunaan SDA yang tidak terbarukan, serta bahaya-bahaya terhadap lingkungan.

Salah satu hal yang paling mencolok mengenai perkembangan manusia sejak adalah teknologi. Teknologi di sini dapat didefinisikan sebagai metode dan cara manusia melakukan kegiatan dan memproduksi barang dengan sumber daya dan energi yang ada. Dewasa ini, teknologi juga dapat dikatakan sebagai produk rekayasa teknik yang dilandasi oleh prinsip sains. Teknologi yang muncul ternyata juga menyebabkan dampak negatif.

KONSEKUENSI YANG TAK TERDUGA

ThomasMidgleyJr.jpgThomas Midgley menciptakan CFC sebagai katalis pendingin dan menaruh TEL (timbal) pada bahan bakar pada akhir abad ke-19. Penemuannya dianggap revolusioner pada zamannya, Tel dalam bensin mengurangi ketukan mesin, dan CFC meningkatkan performa pendingin di seluruh dunia. Namun, bahaya timbal dan CFC baru dipelajari secara intensif tiga dekade setelah kematiannya. Hingga kini, pemanasan global yang diciptakan Midgley masih dapat dirasakan dan memakan banyak korban jiwa.

 

Belajar dari kejadian tersebut, maka diperlukan kehati-hatian dalam mengembangkan teknologi baru, agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap alam. inilah yang menjadi kunci Green Technology, teknologi yang diaplikasikan dengan metode yang meminimalisir dampak lingkungan dan konsumsi sumber daya, dan menghasilkan hasil yang maksimal.

LIFE CYCLE ANALYSIS

bagaimana kita menentukan bahwa teknologi/produk baru tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan? pada umumnya, para insinyur melakukan Life Cycle Analysis untuk menentukan, mengukur, dan mengurangi dampak negatif produk terhadap SDA, lingkungan, ekonomi, dan sosial. LCA dimulai dari penghasilan bahan baku, proses manufaktur, distribusi, hingga produk dibuang/diolah kembali.

Image result for life cycle analysis chart

LCA terdiri dari empat komponen utama, yaitu;

  1. cakupan analisis, yaitu menentukan batasan ruang, waktu, material, kegiatan, dan produk yang akan dianalisis.
  2. analisa inventaris massa dan energi, dimana aliran energi dan perubahan massa diukur.
  3. analisa dampak terhadap ekosistem, SDA, kesehatan, serta sosio-ekonomi.
  4. analisa perbaikan, memberikan meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan SDA/mengurangi dampak negatif produk.

12 PRINSIP GREEN SCIENCE & TECHNOLOGY

  1. Sifat kegiatan manusia adalah merusak alam dan menghabiskan SDA, hingga bumi tidak dapat menampung kehidupan
  2. Beban untuk menampung kehidupan=jumlah populasi x kebutuhan rata-rata tiap manusia
  3. Teknologi akan terus digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, bahkan di hadapan bencana besar. Maka teknologi perlu dikembangkan dengan tujuan keberlanjutan dan tanpa dampak alam.
  4. sesuai prinsip ketiga, perlu disadari bahwa antroposfer (lingkup habitat manusia) sebagai bagian dari lima lingkup dasar bumi (litosfer, hidrosfer, atmosfer, biosfer, dan antroposfer)
  5. kunci dari keberlanjutan adalah pengembangan sumber nergi yang efisien dan berkelanjutan dan tidak menimbulkan dampak negatif; pengembangan tersebut membutuhkan kompromi dan tidak murah
  6. iklim yang kondusif bagi kehidupan manusia harus dipertahankan
  7. daya tampung bumi untuk kehidupan dan produksi makanan harus dijaga dan dikembangkan; hal ini membutuhkan harmonisasi dari kelima lingkup dasar bumi.
  8. permintaan SDA harus dikurangi, berasal dari sumber yang terbaharukan, dapat diolah kembali, serta untuk yang kembali ke alam, dapat terdekomposisi.
  9. produksi bahan B3 harus dikurangi dan tidak pernah dilepaskan ke alam
  10. kesejahteraan hidup manusia harus diukur terhadap faktor kualitas hidup, bukan hanya faktor-faktor seperti kepemilikan materi, ekonomi, pemerintahan, dan jabatan.
  11. resiko karena tidak mengambil resiko harus diperhatikan.
  12. singkatnya, tujuan kita adalah kerberlanjutan. Konsep ini harus dikenalkan kepada publik dan pelajar, meskipun keberlanjutan membutuhkan perubahan besar.